MATA INDONESIA, HANOVER – Salah satu kota di Jerman, Hanover mematikan pemanas ruangan dan hanya menggunakan air dingin untuk mandi imbas dari pembatasan gas yang disuplai dari Rusia.
Hanover menjadi kota pertama yang secara drastis mematikan pemanas ruangan dan air panas setelah Rusia membatasi suplai gas ke negara-negara Eropa.
Jerman diminta melakukan langkah-langkah untuk menghemat dampak dari pembatasan suplai gas. Uni Eropa telah setuju untuk menurunkan permintaan gas Rusia musim dingin ini sebesar 15 persen.
Dalam upaya untuk menghemat energi, Kota Hanover telah mematikan air panas dan dipastikan tidak akan lagi tersedia untuk mencuci tangan di gedung-gedung umum, atau di kamar mandi di kolam renang, ruang olahraga dan pusat kebugaran.
Air mancur umum juga dimatikan untuk menghemat energi, dan tidak akan ada lampu malam di gedung-gedung besar seperti balai kota dan museum.
“Tujuannya adalah untuk mengurangi konsumsi energi kota sebesar 15 persen sebagai reaksi terhadap kekurangan gas yang akan segera terjadi yang merupakan tantangan signifikan bagi kota-kota besar,” ujar Wali Kota Hanover, Belit Onay, dikutip dari BBC, Jumat 29 Juli 2022.
Penghematan juga berlaku untuk pemanas ruangan. Bangunan umum takkan lagi memakai penghangat setidaknya dari April hingga September dengan suhu kamar dibatasi maskimum 20 derajat Celcius. Hanover juga melarang AC portabel, pemanas, dan radiator.
Kebijakan ini sejalan dengan pengumuman pemerintah untuk cadangan gas di musim dingin. Penghematan juga dilakukan kota-kota lain di Jerman, seperti Augsburg dan Bavaria.
Jerman sudah lama mengandalkan gas dari Rusia. Jerman menuduh Rusia membatasi suplai gas sebagai balasan sanksi dari Uni Eropa gegara invasi ke Ukraina, tuduhan yang dibantah langsung Rusia.