Imbas Bibit Siklon Tropis, BMKG Ingatkan Potensi Gelombang 4 Meter di Manokwari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Peringatan dini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Rendani Manokwari Papua Barat terkait bibit siklon tropis 94 W di daerah itu.

Kepala stasiun BMKG Rendani Manokwari Daniel Tandi mengatakan sejak 13- 19 April 20201 perairan laut Manokwari berstatus waspada terhadap bibit Siklon Tropis 94 W.

“Kepada nelayan dan pengguna transportasi laut antar pulau di perairan Manokwari agar tidak melaut terhitung, Selasa 13 April hingga 19 April mendatang,” kata Tandi.

Dia menjelaskan, sejak 12 April 2021 sekira pukul 07.00 WIB terbentuk bibit siklon tropis 94 W di sekitar wilayah Pasifik Barat sebelah utara Papua, tepatnya -5.8LU-141.1BT.

“Kemunculan bibit siklon tropis 94 W ini berpotensi menimbulkan tinggi gelombang laut mencapai 2.5 – 4.0 meter,” katanya.

Tandi mengatakan, selain berpotensi tinggi gelombang laut, wilayah Manokwari perlu juga diwaspadai potensi hujan lebat disertai petir, dan angin kencang.

“Tekanan minimum bibit siklon 94W mencapai 1007 hPa dan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam),” ujarnya.

Model skala global menunjukkan bibit ini akan berpropagasi ke arah barat laut seiring dengan peningkatan intensitasnya. Potensi 94 W untuk mencapai intensitas siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori Sedang.

Berdasarkan hasil pantauan citra satelit Himawari-8 kanal infra merah, menunjukkan pertumbuhan awan konvektif yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam enam jam terakhir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini