MATA INDONESIA, DUBAI – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir Natanz adalah pertarungan yang sangat buruk.
Situs pengayaan uranium Natanz – yang mayoritas berada di bawah tanah, adalah salah satu dari beberapa fasilitas Iran yang dipantau oleh inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) – pengawas nuklir PBB.
Sebuah masalah kelistrikan dilaporkan terjadi di situs nuklir Natanz milik Teheran pada Sabtu (10/4). Insiden terjadi satu hari usai Iran meluncurkan alat sentrifugal terbaru untuk meningkatkan pengayaan uranium.
Ini merupakan insiden terbaru yang melanda salah satu situs nuklir Iran di tengah negosiasi perjanjian nuklir 2015 dengan sejumlah negara-negara besar. Tahun lalu, kebakaran melanda fasilitas nuklir Natanz. Pemerintah Iran menyebut kebakaran tersebut merupakan bagian dari sabotase pihak tertentu.
Negara yang dipimpin oleh Presiden Hassan Rouhani itu berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya tidak ditujukan untuk membuat senjata, melainkan hanya demi kepentingan energi nasional.
“Saya yakinkan Anda bahwa dalam waktu dekat sentrifugal pengayaan uranium yang lebih canggih akan ditempatkan di fasilitas Natanz,” tegas Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, melansir Reuters, Selasa, 13 April 2021.
Teheran menuduh musuh bebuyutan Israel menyabotase situs nuklir utamanya, Natanz, dan berjanji akan membalas dendam atas serangan itu. Otoritas Iran menggambarkan insiden tersebut sebagai tindakan terorisme nuklir dan berhak untuk mengambil tindakan terhadap para pelakunya.
Beberapa outlet media Israel mengutip berbagai sumber intelijen dan mengatakan bahwa layanan spionase Mossad berhasil melakukan operasi sabotase di situs Natanz yang berpotensi menghentikan pekerjaan pengayaan di sana selama berbulan-bulan.
“Israel mengira serangan itu akan melemahkan tangan kami dalam pembicaraan Wina tetapi sebaliknya itu akan memperkuat posisi kami,” kata Zarif.
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan pada konferensi pers bahwa insiden Natanz dapat dianggap sebagai tindakan terhadap kemanusiaan.
“Pakar nuklir kami sedang menilai kerusakan tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa Iran akan mengganti sentrifugal pengayaan uranium yang rusak di Natanz dengan yang canggih,” ucp Khatibzadeh.