IMB Pulau Reklamasi Terbitan Anies Dihujani Kritik oleh Walhi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Terbitnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta untuk pulau reklamasi terus menuai polemik dan kritik.

Kali ini, kritik datang dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) yang menilai terbitnya IMB itu adalah bukti bahwa reklamasi merupakan proyek kuasa modal, yang kebijakannya dipaksakan sampai IMB keluar dengan dasar hukum yang dibuat-buat.

“Argumentasi Gubernur DKI terkait pemberian IMB sangatlah tidak jelas, kerena berangkat dari argumentasi kebijaksanaan yang dipaksakan,” ujar Direktur Eksekutif Walhi DKI Jakatta Tubagus Soleh Ahmadi di Jakarta, Senin 17 Juni 2019.

Walhi menyoroti penggunaan dasar kebijakan Pergub 206/2016 yang juga dibuat untuk menutupi ketelanjuran-ketelanjuran tersebut. Pergub yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28/2002 tentang Bangunan Gedung juga tidak tepat dan terkesan dipaksakan.

Menurutnya persoalan dasarnya terletak pada reklamasi dibangun di atas ruang yang belum jelas peraturannya. Artinya Pergub 206/2016 dikeluarkan untuk ‘memfasilitasi’ pendirian bangunan di atas lahan reklamasi.

Di sisi lainnya, Gubernur DKI juga beralasan, IMB dikeluarkan karena pihak pengembangan sudah memenuhi prosedur.

“Pertanyaan adalah apakah dalam mendirikan bangunan di atas lahan reklamasi Gubernur DKI Jakarta telah meminta pertimbangan dari tim ahli?,” kata Tubagus.

Padahal, pada 2018 lalu, Gubernur Anies menyegel bangunan di atas lahan tersebut. Kemudian juga pada tahun yang sama gubernur mencabut penyegelan karena pengembang dianggap sudah memenuhi kewajiban.

Walhi menilai, Anies seharusnya dapat membatalkan atau mencabut Pergub tersebut. Bukan hanya menarik draf Raperda Kawasan Strategis Pantura Jakarta.

Tubagus menyayangkan hanya draf raperda tersebut yang dicabut sedangkan pergub tidak. Padahal, menurutnya, kedua peraturan tersebut saling berkaitan.

Berita Terbaru

Ketua Generasi Garuda Sakti Papua Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo dalam Membangun Papua

Papua - Komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun Papua terusmendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Absalom Kreway Yarisetouw, Ketua Generasi Garuda Sakti Indonesia Provinsi Papua. Menurutnya, kunjungan perdana Presiden Prabowo ke Merauke, Papua Selatan, beberapa waktu lalu adalah bukti nyata keseriusan Pemerintah dalam memajukanwilayah Papua. Presiden Prabowo Subianto memilih Merauke sebagai lokasi kunjungan pertamasebagai presiden untuk menegaskan komitmennya terhadap ketahanan panganIndonesia. Di Merauke, Pemerintah tengah mengembangkan kawasan tersebutmenjadi pusat lumbung pangan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhanpangan di Papua serta daerah lainnya. Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo juga meninjau langsung proses tanam dan panen padi, serta memantaupengembangan program swasembada pangan nasional yang berfokus pada pertanian berkelanjutan. Absalom Kreway Yarisetouw mengungkapkan, kunjungan tersebut menunjukkankomitmen Presiden Prabowo dalam memperhatikan sektor pertanian di Papua. "Saya sangat mengapresiasi langkah konkret Presiden Prabowo yang langsungterjun ke lapangan untuk bertemu dengan petani di Merauke. Selain itu, pemilihanMerauke sebagai pusat lumbung pangan adalah langkah strategis yang dapatmembawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakatPapua," ujar Absalom. Lebih lanjut,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini