Ilmuwan: Ganja Bisa Mencegah dan Mengobati Infeksi Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tanaman ganja di Indonesia memang tidak diperbolehkan dikonsumsi karena masuk dalam jenis narkoba yang mengakibatkan mabuk bagi pemakainya.

Namun, belum lama ini tim ilmuwan Kanada menemukan jenis ganja yang dapat membantu mencegah atau mengobati infeksi virus corona.

Para peneliti dari University of Lethbridge mengatakan sebuah penelitian pada bulan April menunjukkan setidaknya 13 tanaman kanabis dengan kandungan CBD (kanabidiol) tinggi tampaknya mempengaruhi jalur ACE2 yang digunakan virus corona untuk mengakses tubuh.

“Kami benar-benar bahagia dengan adanya penemuan ini,” kata salah satu peneliti, Olga Kovalchuk, kepada CTV News, sebagaimana dikutip New York Post, Sabtu 23 Mei 2020.

Ekstrak kandungan tinggi CBD, kata dia dapat membantu memblokir protein yang menyediakan “gerbang” untuk Covid-19 memasuki sel inang.

Suami Kovalchuk, Igor, mengatakan ganja dapat mengurangi titik masuk virus tersebut hingga 70 persen. “Karena itu, Anda memiliki lebih banyak kesempatan untuk melawannya,” katanya.

Dengan hasil ini, ganja dapat digunakan untuk mengembangkan perawatan pencegahan yang mudah digunakan dalam bentuk produk obat kumur dan tenggorokan. Hal ini dimaksudkan agar mengurangi masuknya virus melalui mulut.

Para peneliti masih melakukan peninjauan dengan mengandeng Pathway Rx, sebuah perusahaan riset terapi ganja, dan Swysh Inc., sebuah perusahaan riset berbasis cannabinoid, untuk meneliti lebih lanjut.

Para peneliti sedang mencari dana untuk melanjutkan upaya mereka untuk mendukung inisiatif ilmiah untuk mengatasi covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini