MATA INDONESIA, JAKARTA – Putra almarhum BJ Habibie, Ilham Habibie mendatangi Kantor Mentri BUMN Erick Thohir, Jumat 20 November 2020. Pada Mei lalu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah menghapus proyek pembangunan Pesawat R 80 yang dikerjakan Ilham bersama ayahnya BJ Habibie.
“Baru kemarin saya bertemu dan berdiskusi dengan Menteri BUMN RI, Mas @erickthohir. Meskipun cukup singkat namun banyak hal penting yang kami bahas dalam membangun negeri kita ini,” begitu pernyataan tertulis Ilham yang dikutip Sabtu 21 November 2020.
Pernyataan singkat juga diungkapkan Erick Thohir melalui akun instagramnya. Dia menyebutkan telah terjadi diskusi yang padat dalam waktu singkat pertemuan.
Sebelumnya, Airlangga menegaskan proyek pembangunan pesawat R80 dan N245 yang semula masuk proyek strategis nasional dicoret dan diganti dengan tiga proyek pengadaan drone atau pesawat nir-awak.
Alasan Airlangga teknologi drone itu lebih cocok dengan situasi sekarang, apalagi sudah mulai dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (DI).
Padahal, pesawat R80 dirancang bisa melakukan perjalanan pulang pergi jarak dekat tanpa mengisi bahan bakar. Jarak tempuhnya 800 mil setara 1.300 kilometer dan cocok untuk negara kepulauan.
Apalagi saat ini R 80 sudah dalam proses memperoleh investor luar negeri serta sudah mendapat 130 pesanan dari empat perusahaan penerbangan. Dibandingkan pesawat turboprop lainnya, kelebihan R 80 adalah mampu mengangkut 90 penumpang sekali jalan, sedangkan yang lainnya hanya 72 orang saja.