MATA INDONESIA, JAKARTA – Dua kantong mayat diduga berisi properti pesawat dan potongan tubuh penumpang ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. ”Dari sejak Sabtu (9 Januari 2021), sudah ada dua kantong. Kita bersama-sama TNI dan Basarnas,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu 10 Januari 2021.
Yusri mengemukakan petugas RS Polri telah mempersiapkan label untuk setiap temuan apapun baik itu properti pesawat maupun ‘body part’ dari penumpang.
Label itu berisi informasi antara lain siapa yang menemukan, serta dipisahkan mana properti dan body part (potongan tubuh).
”Sudah dua kantong yang dikirim ke Kramatjati. Sudah ada posko anti mortem di sana,” ujar Yusri.
Yusri menyebutkan, tugas polisi membangun posko untuk labeling setiap temuan apapun dari operasi SAR yang dilakukan, baik properti atau body part dari penumpang. Dua kantong mayat yang ada di sana sudah dikerjakan oleh petugas. Pengerjaan meliputi, identifikasi satu body part, satu properti.
Untuk membantu mengidentifikasi korban, menurut Yusri, pihaknya telah menginformasikan kepada keluarga untuk datang. ”Sudah kami sampaikan kepada keluarga korban untuk datang,” tutur Yusri.
Sampai tadi pagi, sudah ada tujuh dari penumpang dan satu kru yang diidentifikasi keluarganya. Keluarga yang diharapkan datang merupakan keluarga terdekat korban untuk mencocokkan DNA. ”Kami sampaikan harus keluarga terdekat karena kita membutuhkan DNA serta membawa rekam jejak kesehatan korban, misal pernah patah tulang, pecah gigi, atau ada tato, informasi ini yang kami butuhkan,” kata Yusri.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca. Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.