Ibu Kota Baru Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Lebih Cepat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur menjadi game changer bagi pertumbuhan ekonomi agar mampu tumbuh lebih cepat. Pemindahan ibu kota negara juga menjadi upaya mencari sumber perekonomian baru dengan mengusung pemerataan.

Hal itu dikatakan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Amalia Adininggar.

“Dengan cara menyeimbangkan perekonomian yang merata, karena memang selama ini ekonomi kita terpusat, terlalu terpusat di Pulau Jawa,” kata Amalia dalam Indonesia Economic Outlook, Jakarta, Rabu 26 Januari 2022.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 5,7 persen pasca pandemi Virus Corona. Bersamaan dengan itu, pemerintah juga punya ambisi segera keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income.

Saat ini Bappenas telah menyusun enam strategi besar transformasi ekonomi yang inklusif dan bekerlanjutan. “Strategi ini menjadi game changer menuju ekonomi maju. Salah satunya adalah pemindahan ibu kota negara,” katanya.

Amalia melanjutkan, 2022 merupakan tahun kunci pemulihan ekonomi Indonesia walaupun ditengah-tengah ketidakpastian dari berkembangnya Omicron. Tetapi tentunya pemerintah harus tetap optimistis dan sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 ini adalah 5,2 hingga 5,5 persen.

“Artinya, ini saatnya 2022 kita harus pulih karena kita tahu bahwa 2021 sepanjang tahun diperkirakan mungkin ekonomi Indo tumbuh 3,8 hingga empat persen. artinya, 2022 kita harus tumbuh lebih cepat semakin bagus buat kita kemudian recover stronger,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini