Ibra: Situasi Pindah ke Milan Sama seperti di MU

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – Zlatan Ibrahimovic mengatakan, situasi yang dialaminya saat kembali ke AC Milan sama persis saat dia memilih main bersama Manchester United. Banyak pihak meragukan kemampuannya di usia tua.

Ibrahimovic kembali memperkuat Milan pada Januari lalu dengan bebas transfer. Dikontrak hanya setengah musim, pemain asal Swedia membuktikan masih tajam dalam urusan mencetak gol di usia 38 tahun.

Dalam setengan musim, Ibrahimovic mencetak 11 gol dari 20 pertandingan di semua kompetisi. Dia membawa Rossoneri mengamankan tiket ke ajang Liga Europa.

Terbukti masih tajam, Milan memperpanjang kontrak Ibrahimovic satu musim lalu. Sejauh ini, pemain yang sudah menginjak 39 tahun tak menunjukkan tanda-tanda mengendur dalam hal fisik dan ketajaman di kotak penalti. Sejauh ini dia sudah mengemas 11 gol dari 10 laga di semua kompetisi.

Ibrahimovic mengatakan, semakin banyak orang meragukan kemampuannya, semakin bersemangat pula tekad menunjukkan kualitas permainannya meski usia tak lagi muda.

“Ketika semua orang bilang mustahil, justru saya makin semangat. Lebih baik membawa klub naik ke papan atas ketimbang main di klub top. Anda harus membantu tim lain menyadari apa rasanya berada di puncak,” kata Ibrahimovic, dikutip dari Football Italia, Sabtu 5 Desember 2020.

“Ketika saya kembali ke Milan, saya merasa situasinya persis saat saya pindah ke Manchester United. Semua orang mengatakan tempo Liga Inggris terlalu cepat untuk saya. Saya justru bertekad membuktikan apa yang orang katakan tentang saya tidak benar,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini