HUT ke-74, Nih Deretan Fakta BIN yang Undang Decak Kagum

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – 74 tahun lalu, tepatnya 7 Mei 1945 menjadi hari lahir Badan Intelijen Negara (BIN). Sudah bukan rahasia lagi, kalau kualifikasi dan kemampuan organisasi ini tak kalah gahar dengan organisasi intelijen di dunia seperti FBI, CSI, Mossad hingga MI6.

Berikut ini ada beberapa fakta menarik tentang lembaga intelijen Indonesia ini.

Jadi anggota BIN tidak mudah

Sama halnya dengan seleksi perekrutan anggota FBI, untuk menjadi seorang Intelijen di BIN harus siap secara mental, fisik, dan tentunya risiko-risiko yang ada. Alasannya, untuk menjadi seorang Intelijen tidak hanya berbekal cerdas dan kuat saja melainkan juga harus siap menerima kejadian yang tidak diinginkan. Termasuk ancaman pembunuhan dari banyak orang yang merasa terganggu.

Pelaksanaan Diklat Prajabatan CPNS BIN TA 2020 di Pusdiklat BIN (bin.go.id)

Di samping itu, seorang intelijen juga harus kuat menjaga rahasia dan menahan diri untuk tidak ngegosip. Tak heran jika BIN hanya merekrut beberapa orang saja dari ribuan peserta calon intel yang mengikuti seleksi.

Bekerja sama dengan pasukan elit

Meski tercatat sebagai lembaga non-kementerian di Indonesia, dalam menjalankan tugasnya BIN bisa bekerja sama dengan para pasukan elit. Tentunya, hal ini tidak boleh dianggap remeh.

Pada masa kemerdekaan, Badan Intelijen Negara sudah bekerja sama dengan para tentara PETA dan bersatu padu menyelesaikan misi-misi tertentu. Seiring berkembangnya zaman, BIN kemudian merangkul beberapa pasukan hebat dan terpilih mulai dari Kopasus sampai Densus 88.

Jago menyamar

Dalam teknik penyamaran, BIN lebih jago dari agen FBI dan CIA. Itulah pernyataan yang dikeluarkan oleh salah satu seorang pengamat intelijen.

Agen BIN bisa menyamar menjadi tukang bakso, tukang rokok atau pedagang asongan untuk menguntit para-para oknum yang menjual barang-barang terlarang.

Dan hasilnya memang benar-benar terkuak siapa dan apa di balik motif kasus tersebut. Agen-agen intelijen Indonesia juga dikenal paling sabar dan tabah menghadapi cobaan, seperti semboyan mereka Berhasil Tak Dipuji, Gagal Dicaci Maki, Hilang Tak Dicari, Mati Tak Diakui.

Misinya berat

Dalam misinya, Badan Intelijen Negara memiliki beberapa wewenang yang dijalankan. Misi-misi ini memiliki tujuan yang penting dalam melindungi kedaulatan negara dari ancaman luar.

Tugas-tugas misi yang dikerahkan oleh BIN di antaranya adalah melakukan penyadapan yang terkait dengan kasus kejahatan negara, memeriksa aliran dana secara rahasia untuk mengungkap kasus korupsi, termasuk menggali informasi mendalam pada sasaran yang terkait dengan ancaman negara. Contohnya, kegiatan terorisme dan aksi radikal yang mengancam negara.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini