Hujan deras yang terjadi di Greenland dinilai merupakan suatu fenomena langka sejak peristiwa serupa yang terjadi pada tahun 1950. Adapun hujan ekstrem yang terjadi itu disebabkan oleh udara hangat yang melanda Greenland sehingga mengakibatkan 7 miliar ton air terbuang ke lapisan es.
National Snow and Ice Data Center mengemukakan bahwa curah hujan di Greenland yang terjadi kali ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 1950. Akibat hujan ini, jumlah massa es telah menghilang 7 kali lebih tinggi daripada rata-rata harian sepanjang tahun.
Maka, ilmuwan dari National Snow and Ice Data Center, Ted Scambos, mengemukakan bahwa pemanasan di Greenland berlangsung cukup cepat.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Scambos, Jumat 19 Agustus 2021.
Sementara itu, Stasiun Puncak National Science Foundation (NSF) yang terletak di titik tertinggi di lapisan es Greenland dimanfaatkan oleh para ilmuwan untuk mengamati cuaca Arktik dan perubahan es. Sejak dikelola pada tahun 1989 perubahan hujan ekstrem terjadi umumnya pada akhir pekan dari pantai tenggara Greendland hingga ke Stasiun Summit.
Pejabat program untuk Office of Polar Programs di NSF, Jennier Mercer menegaskan bahwa operasi di Stasiun Summit harus diubah terlebih pasca-hujan ekstrem di Greenland. Kondisi yang belum pernah terjadi ini harus dipertimbangkan dalam sejarah operasi di Stasiun Summit.
“Meningkatnya peristiwa cuaca termasuk pencairan, angin kencang, dan sekarang hujan, selama 10 tahun terakhir telah terjadi di luar jangkauan yang dianggap normal,” kata Mercer.
Ternyata dibalik hilangnya es yang meningkat cepat diakibatkan pemanasan global yang disebabkan oleh manusia. Hal ini tidak lepas dari laporan PBB yang menunjukkan bahwa pencairan es di Greenland selama dua dekade terakhir disebabkan pembakaran bahan bakar fosil.
Fenomena ini bisa menjadi ancaman bagi manusia terlebih pada Maret 2019 lalu hujan juga pernah terjadi di Greenland saat musim dingin. Apabila hal ini terus terjadi, maka es bisa lebih cepat mencair dan menyebabkan tinggi permukaan laut meningkat. Peristiwa yang terulang pada tahun ini menimbulkan kekhawatiran karena permukaan air laut yang semakin tinggi bisa membahayakan manusia.