Hotman Paris Minta Masyarakat Indonesia Beri Perhatian Pengadilan Kasus ZA, Ini Alasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, MALANG – Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea meminta seluruh masyarakat Indonesia termasuk Presiden Jokowi dan Jaksa Agung ST Burhanuddin memperhatikan kasus pelajar SMA berinisial ZA.  Remaja itu diancam hukuman seumur hidup karena membunuh begal yang akan memperkosa kekasihnya.

Hotman meminta semua orang memberi perhatian kepada anak lelaki yang dinyatakan terbukti melakukan pembunuhan berencana karena dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

“Ini masalah seluruh rakyat Indonesia. Hukum harus ditegakkan dengan benar,” ujar Hotman melalui akun instagramnya, Senin 20 Januari 2020.

ZA dijatuhi vonis oleh Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang pada selasa 14 Januari 2020.

Kasus tersebut terjadi pada Minggu 8 September 2019 di perkebunan tebu Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

ZA yang sedang bersama pacarnya didatangi Misnan dan dua orang temannya. Misnan bermaksud membegalnya dan berkata akan menggilir pacar dia berinisial V.

Melihat kondisi tersebut, ZA memberi perlawanan dan menusukkan pisau ke dada Misnan. ZA diketahui sudah menikah dan memiliki satu orang anak meski masih berstatus pelajar.

Perempuan yang dibawanya saat peristiwa tersebut bukan istrinya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini