Horor! Seorang Nenek Meninggal Gara-gara Dijilat Kucing, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar mengejutkan datang dari seekor kucing. Binatang yang banyak dipelihara manusia ini ternyata menjadi pembunuh majikannya sendiri.

Tragedi menyedihkan itu dialami seorang nenek berusia 80 tahun yang tinggal di Melbourne, Australia. Sang nenek harus kehilangan nyawanya setelah dijilat oleh kucingnya sendiri.

Awalnya, si nenek memiliki luka di tangannya, akibat tercakar oleh kucingnya yang bernama Minty. Cakaran itu menyebabkan luka terbuka dan basah.

Minty, yang biasanya tidur di kamar yang sama dengan si nenek, kemudian menjilat luka basah tersebut. Kucing menjilat majikan memang hal biasa, namun ternyata hal itu justru membawa si nenek pada kematian.

Liur Minty ternyata membawa bakteri mematikan ke tubuh nenek. Seketika, keluarga nenek menemukan tubuh nenek tidak bergerak sama sekali di kasurnya. Sementara itu, kucingnya ditemukan sedang tertidur di kasur yang sama dengan nenek.

Nenek itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Box Hill dalam keadaan koma. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mendiagnosis nenek malang itu terjangkit bakteri meningitis.

Dokter menemukan adanya pasteuralla multocida, bakteri penyebab meningitis. Meningitis sendiri adalah peradangan yang terjadi pada meningen, yaitu lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.

Nenek mengalami koma selama sembilan hari hingga akhirnya ia tersadar kembali. Namun, hanya beberapa hari setelah melepas alat yang membantu nenek tetap hidup selama koma, nenek meninggal dunia.

Anak perempuan nenek itu mengingatkan semua orang tentang bahaya jilatan kucing pada luka yang ada di tubuh manusia. Ia mengakui telah melalui hari yang sangat sulit dan berjuang dengan kucing miliknya sejak kematian ibunya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini