MATA INDONESIA, JAKARTA-Kehadiran Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) dinilai dapat melayani secara luas segmen ultra mikro yang feasible tapi tidak memiliki akses ke perbankan atau unbankable. Hal itu dikatakan oleh Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto.
“Holding ini akan menambah akses ke sisi volume kredit namun sekaligus juga sisi penguatan kapabilitas penerima kredit bisa ditingkatkan dengan kehadiran PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM,” ujar Toto di Jakarta.
Dia menambahkan bahwa pembentukan Holding Ultra Mikro ini memberikan legitimasi lebih kuat kepada BRI sebagai bank yang fokus di segmen usaha kecil.
Kehadiran holding ini juga membuat PT Pegadaian bisa menambah alternatif channel kredit sekaligus mempertahankan fungsi utama sebagai lembaga gadai yang dibutuhkan masyarakat terutama kelas menengah-bawah.
“Value creation dengan adanya holding ultra mikro bisa dirasakan, di satu sisi cost of capital PNM dan Pegadaian bisa diturunkan, di sisi lain ekspansi kredit dan kualitasnya bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Sebelumnya Holding BUMN Ultra Mikro yang melibatkan tiga entitas yakni BRI, Pegadaian dan PNM resmi terbentuk, seiring dilakukannya penandatanganan Akta Inbreng saham pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara kepada BRI selaku induk.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan peresmian tersebut menjadi tonggak bersejarah berdirinya holding yang memiliki visi ekonomi kerakyatan.