MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengamat pasar modal Reza Priyambada mengatakan Holding ultra mikro BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dapat berpengaruh kepada perkembangan pasar modal dan khususnya dunia keuangan perbankan.
Tak hanya itu adanya holding ini menciptakan ekosistem pembiayaan yang besar dan menjadi pioner pembiayaan untuk pengembangan UMKM di Indonesia.
Rights issue sebagai bagian dari pembentukan holding yang melibatkan BRI dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) ini diharapkan dapat memperluas pendanaan bagi UMKM yang lebih cepat dan murah.
Ia menilai, momentum tersebut menjadi peluang besar bagi bank berkode saham BBRI itu untuk melakukan diversifikasi bisnis, sekaligus ekspansi pasar yang lebih masif di sektor pembiayaan segmen mikro.
“BRI memiliki modal lebih kuat, potensi pengembangan bisnis lebih kuat. Tentunya yang harus diperhatikan pelaku pasar ialah akselerasi dari strategi pertumbuhan setelah adanya penggabungan para entitas tersebut,” ujar Reza.
Dari sisi lain, ia optimis penerbitan saham baru (rights issue) yang segera digelar BRI mendapatkan sambutan positif dari pasar. Dia memproyeksikan, jika mengacu asumsi 90 hari ke belakang, maka harga pelaksanaan rights issue berada di kisaran Rp 3.900.
Menurutnya setelah holding ketiga perusahaan pelat merah itu berjalan efektif. Saham BBRI akan terakselerasi dengan cepat, bahkan memungkinkan mencetak rekor di atas Rp 6.000.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mangatakan, pasar pembiayaan segmen mikro masih terbuka lebar. Pasalnya terdapat sebanyak 91,3 juta orang Indonesia yang sebagian adalah pengusaha mikro masih unbankable atau tidak mendapat layanan lembaga keuangan formal.
“Jika seluruh hasil right issue BRI atau holding ultra mikro digunakan untuk memberdayakan usaha ultra mikro, maka efeknya serapan tenaga kerja dan rasio wirausaha akan meningkat,” katanya.
Sementara itu, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menambahkan holding tersebut memiliki potensi yang menjanjikan karena BRI, Pegadaian, dan PMN bisa berkolaborasi untuk memenuhi pendanaan ultra mikro.
“Tidak ada persaingan karena satu holding bakal menaikkan margin dan membuat pendanaan lebih efektif,” katanya.