MATA INDONESIA, JAKARTA-Para peternak domba khas Wonosobo (dombos) mulai didik agar bertransformasi ke arah usaha yang lebih profesional sehingga ke depan dapat berdampingan dengan kalangan perbankan untuk pengembangan usahanya.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Wonosobo Agus Wibowo mengatakan keberadaan para peternak dombos selama ini kurang dilirik kalangan perbankan.
“Dengan demikian usaha ternak domba yang banyak diambil bulunya sebagai bahan baku kain berkualitas ekspor tersebut seolah jalan di tempat,” katanya.
Memahami kondisi tersebut, katanya, HKTI Kabupaten Wonosobo bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang pada tahap awal mengajak para peternak dombos mengikuti program “matching fund”.
“Program ini mengawali upaya kami untuk mendorong para Peternak dombos agar memiliki manajemen ala perusahaan, berapa pun jumlah ternaknya, harus ada pembukuan yang rapi dan perhitungan akuntansi yang jelas,” katanya.
Menurut dia, peternak dombos di Kabupaten Wonosobo memiliki potensi besar untuk mendukung sektor ekonomi kreatif yang nantinya bakal menjadi salah satu produk unggulan khas daerah.