MATA INDONESIA, MELBOURNE – Pemerintah Australia akan menggelontorkan dana sebesar 50 juta dolar Australia atau sekitar 502,7 miliar Rupiah selama empat tahun ke depan guna melindungi habitat koala dan memperlambat penurunan spesies yang rentan.
Sebagaimana diketahui, jumlah Koala mengalami penurunan yang signifikan akibat kebakaran hutan, penyakit, dan tertabrak kendaraan. Saat ini hewan berkantung asli Australia itu diperkirakan berkisar antara 330 ribu hingga 100 ribu ekor di alam liar.
“Koala adalah salah satu ikon Australia yang paling dicintai dan paling diakui … dan kami berkomitmen untuk melindungi mereka untuk generasi yang akan datang,” kata Perdana Menteri Scott Morrison dalam sebuah pernyataan, melansir CNBC, Minggu, 30 Januari 2022.
Dana ini akan membawa investasi koala pemerintah menjadi lebih dari 74 juta dolar Australia sejak 2019. Dana ini juga akan digunakan untuk restorasi habitat, mempelajari populasi, serta memperluas penelitian tentang kesehatan koala.
Pada Januari 2020, kebakaran dashyat melanda wilayah Australia, mengancam keberadaan berbagai satwa liar, termasuk koala. Kebakaran kala itu bahkan menghanguskan lebih dari 11,2 juta hektar atau hampir setelah dari wilayah Inggris dan turut menghancurkan habitat beberapa hewan asli negara tersebut.
Sejumlah perkiraan menunjukkan, sebanyak satu miliar hewan, termasuk ternak dan peliharaan, mati dalam musibah kebakaran hutan itu. Sementara hewan yang masih selamat terancam kekurangan makanan dan tempat berlindung.
Dalam publikasinya, Gum Tips Koala Hospital menggambarkan kebakaran hutan kala itu sebagai “neraka di Bumi”. Mereka menyatakan, itu sangat mengerikan, menakutkan, dan memilukan.
Di New South Wales, lebih dari 30 persen habitat koala musnah akibat kebakaran ini dan sekitar 2.000 koala mati. Tidak semua koala yang dirawat selamat, beberapa di antara mereka terpaksa dieutanasia akibat luka bakar yang sudah terlalu parah.