Himpun Dana Rp 28 Miliar, Bos Investasi Bodong di Ende Ditangkap Polisi

Baca Juga

MATA INDONESIA, ENDE – Praktik investasi bodong yang dijalankan oleh Muhammad Badrun alias Adun di Ende, Nusa Tenggara Timur akhirnya berhasil ditangani pihak kepolisian. Pelaku yang menjalankan aksi penipuannya lewat PT Asia Dinasti Sejahtera ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Polda NTT.

Dirkrimsus Polda NTT Kombes Johannes Bangun mengatakan, Adun yang bertindak sebagai Direktur Utama tersebut menyelenggarakan penghimpunan dana secara ilegal. Bisnis investasi yang ditawarkan PT Asia Dinasti Sejahtera juga tidak terdaftar.

“Menghimpun dana tanpa izin dari pimpinan Bank Indonesia (BI) atau OJK dengan menjanjikan bagi hasil atau bunga tinggi (money game)/investasi bodong dengan tersangka Muhammad Badrun,” katanya, Rabu 2 Juni 2021.

Johannes juga menjelaskan bahwa kegiatan penghimpunan dana tersebut telah berlangsung sejak 10 Februari 2019, sebelum akta dan izin usaha PT Asia Dinasti Sejahtera keluar. Sejak 2019, sudah ada 1.800 orang yang mendaftar sebagai member.

“Dana yang terhimpun totalnya Rp 28 miliar,” ujarnya.

Adapun, investasi yang ditawarkan sebanyak 6 paket dengan nilai Rp 4,5 juta hingga 150 juta. Kegiatan ini berlangsung di kantor PT Asia Dinasti Sejahtera di Jalan Melati RT 005 RW 006, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende.

Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti uang tunai Rp 1,1 M dan aset tanah dan bangunan senilai Rp 16 miliar serta 25 item lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini