Heboh Tolak Gaji Rp 8 juta, Lulusan UI Merasa Malu dan Curhat ke Dian Sastro

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Heboh lulusannya tolak pekerjaan dengan gaji Rp 8 juta, alumni Universitas Indonesia (UI) merasa malu dan ramai-ramai curhat di instagram artis Dian Sastrowardoyo.

Mereka pada umumnya merasa malu dengan sikap tersebut karena sesama lulusan UI dan sudah bekerja lebih dari satu tahun bergaji di bawah Rp 8 juta.

“Iya Mbak Dian, aku baca beritanya sampai malu. Denger kabar itu jadi malu sama nama almamater,” begitu salah satu script chatting yang diunggah Dian di instagram story-nya, yang dikutip Jum’at 26 Juli 2019.

Ada lagi lulusan UI yang mengungkapkan gaji pertamanya sebagai lulusan sarjana komunikasi UI pada tahun 2009 hanya Rp 1,5 juta.

Bahkan seorang sarjana S-2 UI mengaku kepada Dian hanya mendapat gaji Rp 2,250 juta per bulan selama tiga tahun.

Dian Sastro juga lulusan kampus dengan jaket almamater berwana kuning tersebut. Setelah lulus dari SMA Tarakanita sempat belajar di Fakultas Hukum UI tetapi tidak tamat.

Baru pada 2007 dia menamatkan sarjana S-1 -nya di jurusan Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UI. Lalu dilanjutkan menimba ilmu di Fakultas Ekonomi UI dan lulus dengan predikat cum laude pada Agustus 2014.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini