MINEWS, JAKARTA-PT PLN (Persero) mulai melebarkan sayapnya ke bagian Indonesia Tengah, terutama daerah Kalimantan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning.
Rencananya, pemerintah akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara pada tahun 2020.
Direktur Pengadaan Strategis I PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, PLN akan mendukung rencana pemerintah membangun KIPI Tanah Kuning, dengan membangun PLTA di Kalimantan Utara yang sudah masuk dalam Rencana Usaha Pengadaan Ketenagalistrikan (RUPTL).
Menurut Inten, kapasitas PLTA yang akan dibangun lebih dari 1.000 Mega Watt (MW), pembangunan akan dilakukan bertahap dan memakan waktu sekitar 5-6 tahun.‎ Untuk nilai investasi, dia belum bisa menyebutkan, sebab masih dalam studi kelayakan.
Inten mengungkapkan, listrik dari PLTA Kalimantan Utara untuk memenuhi kebutuhan KIPI Tanaha Kuning, terdiri dari industri fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang dibangun PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dan mitranya.
‎Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kalimantan Utara akan dimulai tahun depan.
Menurut Luhut, PLTA yang dibangun berkapasitas 1.350 Mega Watt (MW) dengan perkiraan investasi sebesar 2 miliar US dolar. Calon pelanggan yang akan menyerap listrik dari pembangkit tersebut di antaranya fasilitas pengolahan dan pemurnial (Smelter) yang dibangun PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).