Hati Netizen Tersentuh, Pengemudi Ojol 68 Tahun Ini Bakal Terima Sumbangan Rp 15 Juta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rizki memang sering datang dari arah yang tidak disangka-sangka, termasuk bagi seorang pengemudi ojek online (Ojol), Pak Sri Raharjo, di Bogor yang sudah menggugah hati netizen sehingga rela mengumpulkan lebih dari Rp 15 juta untuknya.

Netizen tergerak mengumpulkannya setelah kisah Pak Sri yang sudah berusia 68 tahun harus mencari nafkah hingga pergantian hari di tengah lebatnya hujan di Bogor diunggah netizen bernama Elsya Sandria.

Elsya sendiri mengaku harus menahan tangis ketika berinteraksi dengan Pak Sri, sampai dia memutuskan mengajak bapak tua itu makan di sebuah rumah makan karena rasa kasihannya jatuh melihat sosok tua yang masih mencari nafkah di tengah hujan tengah malam.

Dia juga kaget ketika mengetahui telepon seluler Pak Sri rusak, sehingga pertanyaan saat si bapak menawarkan jasa ojeknya terjawab. Bapak itu memang mengaku terpaksa menawarkan jasa ojeknya menggunakan karena telepon selulernya rusak.

Lebih menyedihkan lagi menurut Elsya, sepeda motor yang digunakan Pak Sri pun sudah tidak layak, karena hanya mampu melaju dengan kecepatan sekitar 30 kilometer per jam.

Apalagi setelah Elsya mencari tempat tinggal Pak Sri, hatinya semakin menangis karena rumah yang ditinggali sudah hampir ambruk dan hanya ditinggali seorang diri.

 

Anak dan istri yang diceritakan kepada Elsya menurut tetangga rumah Pak Sri tidak pernah terlihat.

Kisah itu menggugah hati banyak netizen sehingga berupaya menitipkan uang kepada Pak Sri. Sementara Elsya awalnya hanya berniat mengganti telepon seluler si bapak yang rusak tersebut.

Hingga 18 Januari 2020, sudah Rp 15.546.001,06 dari netizen untuk Pak Sri yang dititipkan kepada Elsya. Alhamdulillah.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini