Hati-hati Lampard, Chelsea Dikenal Tak Sabaran dengan Pelatih

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Sejak diakuisisi Roman Abramovich di 2003, Chelsea kerap gonta-ganti pelatih. Hal itu dikarenakan Abramovich sosok tak sabaran dengan pelatih.

Lampard sedang dalam sorotan setelah Chelsea kalah lawan Manchester City dengan skor 1-3, Minggu 3 Januari 2021 di Stamford Bridge. Tiga gol City dicetak Ilkay Gundogan, Phil Foden, dan Kevin de Bruyne. Satu gol semata wayang Chelsea dicetak Callum Hudson-Odoi.

Chelsea melorot ke peringkat delapan Liga Premier Inggris atau tertinggal tujuh poin dari Liverpool di puncak klasemen. Dari enam laga terakhir, The Blues hanya mencatatkan satu kemenangan dan satu imbang.

Di era Abramovich, sudah banyak pelatih jadi korban pemecatan. Bahkan, sosok sukses seperti Jose Mourinho pun tak luput dari pemecatan. Kini, Lampard diyakini sedang dalam posisi kritis dan rentan dipecat.

“Saya tak pernah sadar ada kata sabar di Chelsea, terutama untuk pelatih. Saya pikir Frank juga takkan mendapat banyak waktu. Ada tekanan besar tahun ini karena Chelsea sudah banyak mengeluarkan dana,” ujar legenda MU, Roy Keane, dikutip dari Sky Sports, Senin 4 Januari 2021.

“Chelsea tak pernah memberikan pelatih waktu. Itu sudah ada di DNA dan sejarah mereka. Frank tahu itu. Dia sekarang berusia 42 tahun. Jurgen Klopp datang dari Dortmund dan meraih gelar di sana. Sama seperti Carlo Ancelotti, Jose Mourinho, dan Pep Guardiola. Pelatih-pelatih tersebut punya CV oke. Saya yakin Frank takkan mendapat banyak waktu seperti Klopp di Liverpool,” katanya.

Di awal musim, Lampard menggelontorkan banyak uang untuk mendatangkan beberapa pemain, seperti Kai Havertz, Timo Werner, Ben Chilwell, Hakim Ziyech, Edouard Mendy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini