Hasil Survei LSI Tak Bisa Dijadikan Parameter untuk Nilai Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, mayoritas responden atau sebesar 60 persen mempunyai persepsi korupsi di Indonesia meningkat dalam dua tahun terakhir. Survei tersebut mendapat tanggapan dari Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto.

Ia mengatakan, hasil survei tersebut bukanlah satu-satunya patokan untuk menilai pemberantasan korupsi di tanah air.

“Survei yang dilakukan LSI tidak bisa menjadi parameter karena bisa saja ada kemungkinan LSI ditunggangi oleh kelompok tertentu yang tak menyukai kinerja KPK RI,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Senin 9 Agustus 2021.

Hari kemudian menilai bahwa survei ini juga tak mewakili seluruh masyarakat Indonesia lantaran yang menjadi responden cuma diambil dari beberapa daerah yaitu Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara.

Ia malah menegaskan bahwa kinerja pemerintah melalui KPK selama 2 tahun belakangan ini cukup baik. Ia juga menyinggung soal penangkapan dua mantan menteri yaitu Juliari Batubara dan Edhy Prabowo.

“Ini membuktikan KPK tak pandang bulu untuk menangkap dan mengadili pejabat yang kena korupsi. KPK RI sebagai lembaga hukum juga sudah diperkuat lewat UU No 19 Tahun 2019,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini