MATA INDONESIA, WUHAN – Pemerintah daerah Kota Wuhan resmi menyelesaikan pengujian massal terhadap 12 juta warganya pada Minggu (8/8). Pengujian tersebut dilakukan menyusul ditemukannya infeksi baru ketika tujuh pekerja migran di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Wuhan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Berdasarkan laporan pihak berwenang, dari 11,3 juta sampel yang diuji, sebanyak sembilan warga dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Kesembilan orang tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit, demikian diungkapkan pejabat daerah di Kota Wuhan.
“Sejauh ini, total 11,2858 juta orang telah menerima tes, pada dasarnya mencakup semua penduduk kota kecuali mahasiswa yang telah pulang dari kota untuk liburan musim panas dan anak-anak berusia di bawah enam tahun,” Li Tao, wakil sekretaris jenderal Wuhan pemerintah kota, kata.
“Kami akan terus memeriksa dan membuat pengaturan bagi mereka yang melewatkan tes,” sambung Li Tao, melansir ABC Net, Senin, 9 Agustus 2021.
Ilmuwan yang berafiliasi dengan pemerintah mengakui bahwa vaksin Cina saat ini kurang efektif melawan jenis baru virus corona varian Delta. Meski demikian, para ilmuwan mengatakan, vaksin tersebut masih menawarkan perlindungan.
“Melalui pengujian asam nukleat massal ini, selain dari kasus yang terdeteksi di antara personel yang dikarantina, sembilan penduduk di komunitas di bawah manajemen tertutup telah dinyatakan positif dan telah dipindahkan ke rumah sakit yang ditunjuk untuk karantina dan perawatan,” kata Li.
Hingga saat ini, Negeri Tirai Bambu bekerja keras untuk mengekang Covid-19 di dalam negeri setelah wabah awal yang melanda Wulan menyebar ke seluruh dunia. Sejak itu, pihak berwenang telah menekan dan mengendalikan laju Covid-19 dengan kebijakan lockdown dan pengujian massal untuk mengisolasi orang yang terinfeksi.
Mayoritas kasus Covid-19 yang teriidentifikasi di Cina merupakan varian Delta yang lebih dan sangat menular. Pemerintah Kota Wuhan sebelumnya mengumumkan bahwa pengujian massal Covid-19 di seluruh penjuru kota pada Selasa (3/8/2021), usai ditemukannya tiga kasus infeksi lokal yang dilaporkan sehari sebelumnya