Hasil Survei, Kemungkinan PDIP Gandeng Tokoh NU jadi Cawapres di Pilpres 2024

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Guru besar politik Indonesia Saiful Mujani menilai, PDIP kemungkinan akan menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) untuk menyukseskan Pilpres 2024. Menurutnya, faktor NU ikut mempengaruhi untuk calon wakil presiden.

“Faktor ormas Nahdlatul Ulama itu juga ikut mempengaruhi, setidak-tidaknya untuk wakil calon,” kata Saiful dalam diskusi bedah politik SMRC.

Menurutnya, dalam sejarah Megawati Soekarnoputri cenderung berkoalisi dengan tokoh NU. Di Pilpres 2004, Mega menggandeng Ketua Umum PBNU 2000-2010 menjadi cawapresnya.

“Dalam sejarahnya Ibu Mega cenderung akan berkoalisi dengan tokoh-tokoh dari Nahdlatul Ulama, 2004 dulu Ibu Mega berkoalisi dengan Hasyim Muzadi menjadi calon wakilnya,” katanya.

Kemudian, di Pilpres 2014 Jokowi yang diusung PDIP menggandeng Jusuf Kalla. Pada Pilpres 2019 Ma’ruf Amin pun dipilih sebagai cawapres Jokowi.

“Di 2014 Pak Jusuf Kalla juga tokoh NU, kemudian di 2019 Pak Jokowi dengan Pak Ma’ruf Amin tokoh NU. Jadi unsur ini begitu penting akan mempengaruhi pola-pola koalisi,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini