Hasil Survei: Ganjar Diunggulkan Tanpa Pemilih PDIP

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) mencatat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Elektabilitas Ganjar tetap naik tanpa memasukan pemilih PDIP mencapai 35,3 persen, Prabowo 30,8 persen dan Anies 25,5 persen. Sementara, tidak tahu/tidak jawab 8,4 persen.

“Kemungkinan Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies tanpa dukungan pemilih PDI Perjuangan masih ada tapi menjadi lebih berat,” kata Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad, Minggu 13 Juni 2021.

Bila dibedah, Ganjar banyak mendapat dukungan dari pemilih PKB, Demokrat, dan partai non parlemen juga pemilih partai yang masih mengambang. Pemilih Ganjar dari pemilih PKB sebesar 68 persen, Demokrat 40 persen, dari non parlemen 46 persen, dan 31 persen dari pemilih yang belum menentukan partai mana.

Sementara pemilih Golkar memilih Ganjar sebesar 36 persen, kemudian Gerindra 21 persen, PKS 17 persen, Nasdem 27 persen, PPP 12 persen, dan PAN 29 persen.

“Ganjar tanpa PDIP mendapat dukungan dari partai lain di luar PDIP, paling banyak dari PKB, Demokrat, partai non-parlemen, dan yang menyatakan ‘belum tahu’ memilih partai mana,” katanya.

SMRC menggelar survei nasional melalui wawancara lapangan pada 21-28 Mei 2021. Responden dipilih dengan metode multistage random sampling sebesar 1220 responden. Margin of error survei sebesar kurang lebih 3,05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini