Harusnya Pemerintah Naikkan Harga BBM Sejak Dulu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah seharusnya melakukan penyesuaian harga BBM sejak dulu. Mengingat lebih dari 70 persen anggaran subsidi bahan bakar tersebut justru dinikmati kelompok masyarakat mampu.

“Dalam Undang-Undang 30 Tahun 2007 tentang Energi sebenarnya sudah cukup jelas. Bahwa dana subsidi adalah untuk kelompok masyarakat tidak mampu. Harusnya harga BBM naik sejak dahulu. Jangan sampai masyarakat mampu terlena menikmati yang bukan haknya,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan

Harga minyak dunia yang fluktuatif menyebabkan ketidakpastian dan berdampak signifikan pada APBN. Pada 2022, anggaran subsidi dan kompensasi energi, termasuk BBM naik tiga kali lipat dari Rp152 triliun menjadi Rp502 triliun akibat kenaikan harga minyak dunia tersebut.

Angka itu dapat terus naik seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19. Selain membebani APBN, subsidi dan kompensasi tersebut mayoritas dinikmati oleh masyarakat mampu.

Menurut Mamit, penyesuaian harga BBM yang baru saja dilakukan tentu sudah melalui berbagai pertimbangan. Dampak dari kenaikan, seperti daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi pasti sudah diperhitungkan dengan baik.

“Anggaran yang sebesar itu idealnya dapat digunakan untuk pembangunan di berbagai sektor yang dibutuhkan masyarakat kelas bawah,” katanya.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini