Harga Kedelai Naik, Kemenkop Berusaha Cari Solusi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kenaikan harga kacang kedelai turut menjadi perhatian Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM). Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit mengatakan, pihaknya saat ini tengah berkomunikasi dengan sejumlah kementerian untuk mencari solusi agar kenaikan harga kedelai tak membebani para pengusaha tahu-tempe skala kecil.

“Sedang dibahas bersama dengan Kementan, Kemendag, Gakoptindo. Hasil identifikasi dan usulan rekomendasi kami sampaikan ke Pak Menteri Koperasi (Teten Masduki),” ujarnya, Sabtu 2 Januari 2020.

Victoria juga menjelaskan bahwa solusi yang diberikan masih perlu sinkronisasi data di lapangan. Sembari menunggu sinkronisasi data, rencananya Menteri Teten akan berkomunikasi langsung dengan para pengusaha tahu tempe skala kecil.

“Semoga ada jalan keluar yang disepakati,” katanya.

Sebelumnya, para pengusaha tahu tempe yang tergabung dalam Gakoptindo mengeluhkan tingginya harga kedelai yang menjadi bahan baku bisnis mereka. Mahalnya harga kedelai diduga karena Cina memborong produksi kedelai dari Amerika Serikat sejalan dengan membaiknya hubungan kedua negara.

Tingginya permintaan dari negeri tirai bambu mengerek harga jual kedelai di pasar internasional. Hal ini turut berimbas ke harga kedelai yang dibeli oleh Indonesia.

Indonesia sendiri cukup ketergantungan dengan kedelai impor. Saat ini, sekitar 80 persen lebih kebutuhan kedelai di dalam negeri ditutup dari AS, Brasil, dan negara-negara lain.

Pada 2019, Indonesia mengimpor 2,63 ton kedelai untuk tahu dan tempe. Sedangkan kedelai lokal hanya sekitar 400-500 ribu ton.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini