Adanya Sinyal Radio dari Matahari, Bukti Eksistensi Makhluk Luar Angkasa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tertangkapnya sinyal radio dari Proxima Centauri, bintang terdekat dari Matahari, menimbulkan rumor di sosial media, termasuk kemungkinan eksistensi makhluk luar angkasa

Sinyal ini ini terdeteksi lewat observasi selama 30 jam melalui teleskop di Parkes Observatory, Australia pada April dan Mei tahun 2019. Saat ini, para ilmuwan masih belum dapat mengidentifikasi sinyal tersebut.

Identifikasi sinyal radio biasanya dilakukan oleh para pakar astronom di proyek Breakthrough Listen melalui Observatorium Parkes atau di Observatorium Green Bank, West Virignia, namun sejauh ini sinyal tersebut dianggap sebagai gangguan yang dibuat manusia atau sumber alam.

Proxima Centauri berjarak 4,2 tahun cahaya (sekitar 9,46 triliun kilometer – 9,46 x 1012 km) dari Bumi. Planet ini adalah bagian dari sistem bintang Alpha Centauri, yang berjarak paling dekat dari Matahari dan diduga memiliki atmosfir.

Mahasiswa doktoral dari Pennsylvania State University yang tergabung dalam Breakthrough Listen, Sofia Sheikh, mengatakan, “Pertanyaannya adalah apakah ini teknologi Bumi atau teknologi dari luar sana.”

Sofia menyampaikan bahwa sinyal ini muncul di data saat mereka mengamati Proxima Centauri. Baginya, sinyal radio ini merupakan hal yang paling menarik yang muncul dalam program Breakthrough Listen.

Sementara itu, Mar Gómez, peneliti fisika dari Universitas Complutense University, Madrid, mengatakan, “Sinyal itu muncul sekali dan tidak berulang. Frekuensinya bukan seperti yang dipancarkan alat teresterial seperti satelit dan kapal,.”

Deteksi sinyal

Observatorium Parkes di New South Wales, Australia menyebut bintang ini sebagai “lempeng” setelah teleskop yang telah digunakan selama 50 tahun di sana menerima sinyal aneh.

Teleskop itu digunakan untuk sejumlah misi ruang angkasa. Nantinya, informasi dari teleskop ini ini akan dibagikan ke berbagai lembaga termasuk badan antariksa Amerika, NASA.

Gómez juga menyampaikan bahwa saat ini observatorium sedang melakukan koordinasi dalam sejumlah misi seperti proyek pencarian intelijen ekstra teresterial, Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI).

“Karena tidak ada suara di ruang angkasa, satu-satunya cara kita berkomunikasi adalah melalui gelombang radio. Kita bisa pancarkan ke ruang angkasa dan mungkin dari planet lain atau sistem bintang ada bentuk kehidupan yang mencoba berkomunikasi,” ujarnya.

Proyek Breakthrough Listen dibentuk untuk observasi kehidupan lain di jagat raya, juga menyadari kemungkinan ini. Proyek yang dibentuk dengan biaya 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun pada 2015 ini didukung oleh sejumlah ilmuwan terkemuka, termasuk ilmuwan fisika Inggris, Stephen Hawking.

Breakthrough Listen akan menerbitkan laporan investigasi mereka tentang sinyal ini dalam beberapa bulan ke depan.

NASA menyebut Proxima Centauri yang ditemukan pada 2016 sebagai planet yang sedikit lebih besar atau sekitar 1,27 lebih besar dari Bumi.

Pencarian Kehidupan Ekstraterestrial

Semakin banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa penyelidikan tentang kehidupan lain di luar Bumi perlu diselidiki dengan serius.

Pada Februari 2020, Wartawan sains BBC, Pallab Ghosh, melaporkan bahwa permintaan penyelidikan lebih mendalam ini muncul dalam pertemuan asosiasi ilmuwan Amerika, American Association for the Advancement of Science di Seattle.

Saat tu, direktur badan observatorium Amerika, National Radio Astronomy Observatory, Anthony Beasley, mengatakan bidang penelitian seperti ini harus mendapatkan dukungan lebih banyak lagi dari Washington.

Penelitian semacam ini selama puluhan tahun sering ditolak oleh pemerintah AS.

NASA sendiri memiliki proyek serupa. Juli lalu, NASA meluncurkan robot untuk meneliti kehidupan di Mars. Misi itu adalah operasi NASA pertama yang secara langsung mencari “petunjuk” adanya tanda-tanda kehidupan.

Gómez mengatakan semua proyek itu relevan karena penemuan apapun termasuk bakteri ataupun mikroba di planet lain, dapat menjadi penemuan paling penting dalam sejarah.

Reporter: Muhammad Raja A.P.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini