Harga Biodiesel Turun dan Bioetanol Naik per April 2020

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk bulan April 2020 nanti, Harga Indeks Pasar (HIP) untuk Bahan Bakar Nabati jenis Biodiesel akan mengalami penurunan ke angka Rp 8.019 per liter, dari bulan sebelumnya di harga Rp 8.933 per liter, belum termasuk ongkos angkut.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, turunnya harga biodiesel didorong oleh penurunan harga CPO Kharisma Pemasaran Bersama (KPB).

“Rata-rata per tanggal 15 Februari sampai dengan 14 Maret 2020 tercatat sebesar Rp7.806 per kg,” kata Agung di Jakarta, Minggu 29 Maret 2020.

Secara rinci perhitungan harga biodiesel tersebut didapat formula HIP = (rata-rata CPO KPB + 100 USD/ton) x 870 kg/m3 + ongkos angkut.

Harga BBN tersebut juga dipergunakan dalam pelaksanaan mandatori B30 atau campuran 30 persen biodiesel dalam minyak solar dan berlaku untuk seluruh biodiesel yang digunakan dalam pencampuran minyak solar baik jenis bahan bakar minyak tertentu maupun jenis umum.

Saat biodiesel mengalami penurunan, HIP BBN Bioetanol justru bakal naik Rp 749 per liter menjadi Rp 11.210 per liter per April 2020.

Kenaikan ini dipicu naiknya harga tetes tebu KPB rata-rata per tanggal 15 November 2019 sampai dengan 14 Maret 2020, yang berada pada angka Rp1.863 per kg.

Sedangkan pada periode 15 Oktober 2019 s.d. 14 Februari 2020, harga tetes tebu KPB rata-rata hanya Rp1.708 per kg. Rincian perhitungan HIP Bioetanol adalah HIP= (Harga Tetes Tebu KPB Rata-Rata Periode 3 bulan x 4,125 Kg/L) + 0,25 USD/L.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini