MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta imbangi kenaikan harga bahan minyak (BBM) dengan memperbanyak agenda event wisata. Hal itu dilakukan agar menarik kunjungan wisatawan untuk tetap berlibur ke Kota Yogyakarta
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan bahwa strateginya untuk menaikkan jumlah kunjungan wisata adalah dengan menggelar banyak event di Kota Pelajar.
“Ada kekhawatiran (kunjungan wisata turun saat harga BBM naik), tapi diimbangi dengan strategi kami yang memperbanyak event wisata, hari Minggu kami sering adakan event yang bersamaan,” ujarnya, Selasa 27 September 2022.
Wahyu juga mengatakan bahwa event wisata merupakan salah satu daya tarik utama di Kota Yogyakarta dalam menarik kunjungan wisatawan. Bahkan dia menilai event wisata membantu pemulihan kunjungan pasca pandemi Covid-19.
“Itu menjadikan pesona Yogyakarta yang unggul, berkelanjutan, berkelas dunia. Itu sudah mulai nampak dan mulai ke arah yang tepat menuju itu,” sebutnya.
Wahyu membeberkan temuan anomali kunjungan wisata di Kota Yogyakarta sampai akhir Agustus lalu. Dia mencatat bahwa long of stay (LOS) wisatawan di Kota Yogyakarta melampaui target yang telah ditetapkan.
“Target LOS 1,7 hari, saat ini sudah 1,8 hari. Belanja yang targetnya Rp1,6 juta per wisatawan saat ini sudah Rp1,8 juta,” ujarnya.
Selain pada LOS, kunjungan wisatawan juga telah melebihi target yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata. Target yang ditetapkan adalah 2 juta wisatawan pada 2022, tapi jumlah kunjungan telah mencapai 4,5 juta orang pada akhir Agustus lalu.
“Target kunjungan 2 juta wisatawan. Sampai akhir agustus 4,5 juta orang. Ada anomali yang baik. Angka menunjukkan positif, perlu tanggung jawab kita semua selaku stakeholder pariwisata untuk menjaga momentum ini. Dengan prokes yang ketat,” terangnya.
Reporter: Abraar