Hai Gubernur Anies Setop Menata Kata, Ajak BPPT Kurangi Udara Kotor Jakarta

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA  -  Gubernur Anies Baswedan tidak perlu menata kata lagi untuk menghadapi udara kotor Jakarta. Jika ada kemauan dia bisa bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang  memiliki teknologi mengurangi partikel-partikel berbahaya yang melayang di udara.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBMTC) BPPT Tri Handoko Seto mengatakan konsentrasi atau kepekatan polutan yang terperangkap di atmosfer bisa dikurangi dengan membuat atmosfer menjadi tidak stabil.

“Teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk penanganan polusi udara memang terbilang baru bagi Indonesia dan terkait dengan polusi udara, BPPT belum melakukan tindakan apapun untuk hal itu karena baru pada level berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta bahwa TMC bisa digunakan untuk membantu mengatasi polusi udara,” ujar Seto di Jakarta.

Menurutnya, seperti dikutip 31 Juli 2019, teknologi modifikasi cuaca itu sudah mulai dilakukan di beberapa negara misalnya di Korea, China, dan Thailand.

Tapi harus diketahui juga bahwa hasilnya tidak 100 persen bersih karena tergantung kondisi alam yang penting ada usaha daripada hanya menata kata.

Seto mengatakan BPPT pernah mengajukan sebuah teknologi untuk penanggulangan polusi udara dengan menggunakan tiga langkah termasuk membuat hujan buatan dan mengganggu atmosfer. TMC untuk polusi udara memang harus spesifik karena permasalahannya sangat lokal dan berat.

Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan sebagai berikut:

Pertama, kalau ada awan akan dibuatkan hujan buatan supaya bisa mencuci udara sehingga polutan menjadi berkurang.

Kedua, jika tidak ada awan maka bisa melakukan sebuah teknologi untuk mengganggu atmosfer. Ketika musim kemarau, atmosfer bersifat stabil sehingga polutan terjebak di antara permukaan bumi sampai kepada lapisan yang stabil. TMC itu bisa mengupayakan atmosfer stabil menjadi tidak stabil.

Ketika atmosfer tidak stabil maka polutan akan terangkat ke atas sehingga konsentrasinya yang dirasakan menjadi berkurang.

Ketiga adalah melakukan upaya-upaya untuk pembuatan penyemprotan air dari udara bisa dengan menggunakan pesawat dengan dari menara, dari darat dan puncak-puncak gedung.

Kalau ketiga hal itu dilakukan, menurut Seto, secara simultan maka ini akan mengurangi tingkat polusi secara signifikan. Negara-negara di dunia melakukan itu dan Seto yakin BPPT bisa melakukannya dengan lebih baik lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja dan Sleman Waspada Lonjakan Sampah saat Libur Panjang, Malioboro dan Pusat Kuliner Jadi Perhatian

Mata Indonesia, Yogyakarta - Libur akhir bulan Januari yang bertepatan dengan Isra Miraj dan Imlek mengundang banyak wisatawan datang ke DI Yogyakarta. Hal itu segaris dengan produksi sampah yang meningkat.
- Advertisement -

Baca berita yang ini