MINEWS.ID, JAKARTA – Hari ini cuping hidung Gubernur Anies Baswedan sedang mekar-mekarnya karena sebentar lagi Jakarta bakal menyelenggarakan balap Formula elektrik meskipun di agenda resmi belum dicantumkan. Seharusnya, Anies belajar dari Kota Montreal dan berbagai laporan yang menyatakan balapan itu selalu menimbulkan kerugian keuangan.
Kerugian itu bukan cuma materiil saat perlombaan, tetapi juga kerugian warga yang terhambat aktivitasnya karena jalanan di Jakarta bakal ditutup selama satu minggu supaya bisa digunakan perlombaan.
Memang betul, Formula e menjadi cikal bakal pengganti F-1 saat ini. Tetapi semua penyelenggaraannya masih trial and error, terutama perhelatan itu belum bisa mendatangkan uang dengan gampang seperti balapan pendahulunya.
Menurut laporan The Verge, selama akhir Juli 2018 misalnya, penyelenggaraan seri pertandingan balapan itu membukukan kerugian hingga 26,4 juta euro atau setara Rp 408,9 miliar.
Kondisi itu pula yang membuat Wali Kota Montreal Kanada Valerie Plante memutuskan menyudahi kerja sama dengan Formula e.
Kota itu sudah masuk agenda balapan Formula e sejak 2017. Montreal berhak menyelenggarakan dua putaran yaitu pada periode 2016/2017 dan 2017/2018.
Tetapi, Valerie yang baru terpilih menjadi wali kota memutuskan membatalkan penyelenggaraan tahun lalu.
Valerie mendapatkan data bahwa para pembayar pajak harus menanggung biaya sebesar 35 juta dolar AS atau hampir Rp 500 miliar untuk penyelenggaraan balapan tersebut.
Namun, buat Valerie angka itu sebuah pemborosan besar, apalagi dia menilai penyelenggaraan Formula e tidak terencana dengan baik.
Usut punya usut, pada balapan pertama Juli 2017, penyelenggaran Formula e di Montreal justru memiliki utang besar kepada para investor yang terdiri 6,2 juta dolar AS berupa tagihan dan 9,5 juta dolar AS sebagai penambahan utang kepada kreditor.
Semua itu harus dikeluarkan dari investasi Pemerintah Kota Montreal sendiri (semacam APBD-nya) senilai 24 juta dolar AS selama 6 tahun.
Belum lagi kerugian tidak langsung yang diderita masyarakat kota akibat penyelenggaraannya di tengah kota sehingga menghalangi aktivitas warganya. Menurut Gubernur Anies saat konferensi pers minggu lalu, butuh waktu hingga satu minggu menutup jalanan jakarta demi sebuah penyelenggaraan yang merugikan.
Dalam keterangan persnya, Gubernur Anies mengaku penyelenggaraan Formula-e tersebut akan rugi selama tiga tahun.