MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo resmi memperkenalkan enam nama menteri baru Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Selasa (22/12). Di antara enam nama menteri tersebut, terselip nama Yaqut Cholil Qoumas.
Yaqut Cholil Qoumas atau yang lebih dikenal dengan Gus Cholil dipercaya menempati jabatan Menteri Agama. Sebelumnya, posisi Menteri Agama ditempati oleh Fachrul Razi.
Tidak diketahui secara detail alasan Presiden Jokowi –demikian Presiden Joko Widodo disapa, mereshuffle posisi Fachrul Razi. Presiden RI ke-7 itu hanya mengatakan, semoga para menteri yang dipilih sesuai dengan harapan yang diinginkan dan dapat membawa angin segar.
Menilik profil Gus Cholil, ia merupakan putra dari K.H Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Ia menamatkan sekolah dasarnya di SDN Kutoharjo (1981-1987). Gus Yaqut melanjutkan sekolahnya ke SMPN II Rembang dan kemudian SMAN II Rembang. Selanjutnya ia menempuh pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia, jurusan Sosiologi.
Seperti dikatakan sebelumnya, Gus Yaqut lahir dari pendiri dan tokoh NU. Menjelang remaja, Gus Yaqut menjelma menjadi tokoh pemuda di tempat kelahirannya, Rembang, ia juga aktif berorganisasi dengan mendirikan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia cabang Depok (1996-1999).
Darah politik yang mengalir dalam tubuhnya, menjadikannya kader PKB di Rembang. Ia kemudian dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Rembang (2001-2014).
Tahun 2005, Gus Yaqut memutuskan untuk terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang. Karier politiknya terus meningkat seiring dengan keterpilihannya menjadi Wakil Bupati Rembang.
Ia melebarkan sayapnya dengan memimpin organisasi kepemudaan NU, yakni GP Ansor. Pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975 itu menjabat Ketua GP Ansor tahun 2011-2015. Ia kemudian terpilih menjadi Ketua GP Ansor kedua di periode berikutnya.
Gus Yaqut selanjutnya terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW). Saat itu ia duduk di Komisi III dengan lingkup tugas di bidang hukum, hak asasi manusia, dan keamanan.
Sementara dalam sudut pandang dan ideologi, Gus Yaqut dikenal sebagai sosok yang cinta Tauhid dan Pancasila. Ia menegaskan, ideologi Pancasila pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus ditegakkan demi keutuhan NKRI.