Gus Dur dan Sederet Nama Besar Ini Pernah ‘Nyantri’ di Tebuireng

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berlokasi di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur, Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng sudah berdiri sejak 1899. Pendirinya adalah seorang guru besar sekaligus pahlawan nasional Indonesia K.H Hasyim Asy’ari.

Sepanjang berdirinya, Pesantren tersebut banyak melahirkan sederet nama besar yang menjadi tokoh nasional. Berikut tokoh-tokoh yang pernah berguru di Ponpes Tebuireng.

1. K.H Abdurrahman Wahid
Presiden Keempat Indonesia yang akrab disapa Gus Dur ini ternyata merupakan jebolan dari Ponpes tersebut. Beliau cucu dari pendiri Ponpes Tebuireng, K.H Hasyim Asy’ari dan putra dari K.H Wahid Hasyim. Sebagai seorang Presiden, tentunya Gus Dur menjadi orang yang berpengaruh untuk negara ini.

2. K.H Shalahuddin Wahid
Kiai yang biasa dipanggil Gus Sholah ini merupakan adik kandung K.H Abdurrahman Wahid dan sama-sama mendapat pendidikan di Tebuireng. Tak Cuma itu, Beliau juga menjadi Pengasuh Ponpes tersebut sepeninggal ayahnya.

Gus Sholah dikenal memiliki peran penting dalam menyatukan dua ormas besar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Dia juga berperan sebagai jembatan kedua ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut dan menjaganya dengan komunikasi yang baik antara keduanya.

3. K.H Ma’ruf Amin
Wakil Presiden RI saat ini, K.H Ma’ruf Amin ternyata pernah berguru di Tebuireng. Beliau belajar berbagai kitab fiqih dan ilmu keagamaan selama kurang lebih 6 tahun. Sebagai salah satu ulama besar di Indonesia, Kiai Ma’ruf Amin pernah menjadi ketua dari NU.

4. K.H Ahmad Siddiq
K.H Ahmad Siddiq merupakan tokoh yang berperan dalam menyatukan Islam dengan Pancasila. Beliau adalah seorang pejuang yang pernah tergabung dengan para mujahidin untuk melawan penjajah. Dia juga pernah menjabat anggota DPR periode 1956-1959 dari partai Nahdlatoel Oelama.

K.H Ahmad Siddiq merupakan murid K.H Wahid Hasyim saat menjadi santri di Tebuireng. Di sanalah dia diajarkan mengetik naskah dan merumuskan konsep di luar ilmu agama.

Selain keempat nama tersebut, Pesantren Tebuireng juga melahirkan para ulama-ulama besar lainnya yang kebanyakan telah mendirikan ponpes baru yang menyebar di Nusantara. (Widyo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini