MINEWS.ID, DENPASAR – Gunung Agung Bali kembali meletus. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mengungkapkan letusan Kamis 4 April 2019 terjadi pada pukul 01.31 WITa dengan ketinggian mencapai 2000 meter dari atas puncak sehingga masyarakat harus menggunakan masker.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Made Rentin, Kamis.
Selain menyemburkan debu, erupsi itu juga mengakibatkan bunyi bergemuruh, terutama dar Pos Pemantauan Gunungapi di Rendang, Karangasem.
Selain itu, Rentin menyebutkan, dari laporan petugas BPBD, di seputaran Pura Kiduling Kreteg terpapar hujan abu tipis.
Petugas BPBD Kabupaten Karangasem di seputaran Pura Besakih dan membagikan masker bagi masyarakat yang melakukan persembahyangan serangkaian “Ida Betara Turun Kabeh” di pura tersebut.
Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga) yang merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Agung beserta para pengunjung (wisatawan dan pendaki) tidak berada atau melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang terbaru, katanya.
Rekomendasi berikutnya, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan.
Material erupsi yang masih berada di area puncak, bisa terbawa ke area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung, tambahnya.