MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Momentum pengangkatan kembali Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan Paku Alam (PA) X sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut disikapi oleh pedagang Teras Malioboro (TM) 2.
Hal itu dikarenakan pedagang merasa was-was akan pengusiran kembali terhadap mereka yang kerap disebut pedagang kaki lima yang menempati TM 2 sementara.
Ketua Forum Komunikasi Pedagang (FKP) Teras Malioboro (TM) 2, Supriyati menyebutkan bahwa dirinya telah mencari informasi terkait wacana relokasi. Namun, dia justru dilempar dari satu instansi ke instansi lain.
“Mau akses tanya juga ke siapa bingung. Sulit mau akses. Pedagang hanya bisa nrimo dipontang-pantingke [menerima dilempar sana-sini],” ujarnya dihubungi wartawan Selasa 11 Oktober 2022.
“Entah, gambarannya aja kami nggak bisa tahu direlokasi lagi di mana, kapan dan seperti apa,” keluhnya.
Kini, Supiyanti hanya mampu berharap, ada kejelasan pada nasib dan pedagang lain di TM 2. Dalam momentum pelantikan kembali Hamengku Buwono (HB) X dan Paku Alam (PA) X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Semoga para pemimpin segera sadar ya. Supaya ketika membuat kebijakan, benar untuk kepentingan rakyat. Benar-benar memikirkan rakyat. Bukan cuma segelintir individu tertentu,” katanya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DIY mulai melakukan perencanaan pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG). Termasuk salah satunya pembebasan lahan untuk relokasi pedagang di TM 2. Sebab, JPG bakal dibangun di lahan itu.
Sekprov DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, JPG akan berdiri di lahan yang ditempati TM 2 dan gedung DPRD DIY di Jalan Malioboro.
“Tapi pembangunan fisiknya belum dalam waktu dekat ini. Kemungkinan baru akan dimulai setelah 2024,” ucapnya.
Reporter: Abraar