MATA INDONESIA, JAKARTA – Kader muda harus diberi kesempatan menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada muktamar ke-34 NU di Lampung, Desember 2021.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor, Haerul Amri, Seni 11 Oktober 2021.
Amri menyontohkan Hasyim Muzadi yang telah memimpin selama dua periode tak bersedia dicalonkan lagi sebagai ketua umum pada muktamar ke-32 NU di Makassar 2010.
“Kiai Haji Hasyim menyatakan tak bersedia dicalonkan lagi antara lain karena memberi ruang kepada kader-kader muda untuk memimpin. Selain itu, beliau ingin menghargai sistem kaderisasi yang telah dibangun dengan baik di NU,” ujar HHaraerul.
Haerul mengingatkan tiga periode jabatan Ketua Umum yang diberikan kepada Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak bisa digunakan untuk semua orang sebab ada kondisi yang memaksanya.
Menjelang muktamar itu, setidaknya ada dua nama yang sudah memastikan diri maju sebagai ketua umum.
Mereka adalah Said Aqil Siradj yang akan maju sebagai ketua umum untuk ketiga kalinya dan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Katib Aam PBNU sekarang.
Secara khusus, GP Ansor mengharapkan Ketua Umum PBNU yang terpilih nanti merupakan sosok muda, mempunyai jaringan luas serta memiliki komitmen kuat memajukan NU dan responsif terhadap perubahan zaman.