Good Job, Pemerintah Berhasil Hindarkan Jabodetabek dari Banjir yang Lebih Besar Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Jokowi berhasil menghindari terjadinya banjir yang lebih besar lagi di Jabodetabek dan Banten setelah teknologi modifikasi cuaca (TMC) sejak 3-6 Januari 2020 berhasil dengan baik. Itu sebabnya, hujan di wilayah tersebut tidak lagi sederas dan selama 1 Januari 2020.

Caranya dengan menebarkan 25,6 ton garam melalui 16 sortie penerbangan menggunakan pesawat CN-295 dan delapan CASA 212-200.

Itu adalah hasil kerja keras Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Dengan demikian, sebagian besar hujan dipaksa turun sebelum mencapai Jabodetabek atau di wilayah perairan.

“Hujan berhasil diturunkan di wilayah perairan sehingga hujan yang masuk di daerah Jabodetabek berkurang baik durasi maupun intensitasnya,” kata Kepala BPPT Hammam Riza, Senin 6 Januari 2020.

Penyemaian awan untuk mempercepat penurunan hujan tersebut untuk wilayah di barat, barat daya dan barat laut Jabodetabek dilakukan di Perairan Barat Pandeglang, Barat Daya Pandeglang, Selat Sunda, dan Perairan Timur Lampung hingga Sebagian wilayah Teluk Jakarta.

Hammam menuturkan pertumbuhan awan-awan didominasi dari wilayah Upwind dari Jabodetabek. Pertumbuhan awan cukup besar dan masih terjadi hujan karena wilayah sekitar target merupakan daerah konvergensi angin sehingga menyebabkan pertumbuhan awan cukup cepat.

Hal tersebut yang masih memicu hujan di wilayah Jabodetabek namun intensitasnya tidak terlalu tinggi sehingga menyebabkan banjir. Sebagian besar hujan sudah dipaksa turun di laut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini