Gokil, Maluku Diguncang 150 Gempa Susulan, Ambrukkan Rumah Polisi Ambon Sabtu Pagi

Baca Juga

MINEWS.ID, AMBON – Gempa masih terus menerus mengguncang Maluku setelah guncangan besar dengan magnitudo 7,4 pada Kamis 14 November 2019 menjelang dini hari. Hingga Sabtu 16 November provinsi itu diguncang 150 kali dan dua di antaranya mengakibatkan sebuah rumah rubuh.

Kedua gempa itu terjadi pada pukul 06.02 WIT dengan magnitudo 4,5 dan pukul 07.30 dengan magnitudo 3,6.

Menurut keterangan warga setempat rumah miliki Bripka Hamka Suat, anggota Bhabin Kamtibmas Polsek Sirimau Polres Pulau Ambon tersebut memang sudah retak akibat gempa 26 September 2019 dengan magnitudo 6,5.

Rumah itu berada di RT-01/RW-20 kawasan Gunung Malintang, Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau, Ambon.

Selain merobohkan rumah, gempa susulan Sabtu pagi juga membuat panik masyarakat yang langsung berlari keluar bangunan tempat mereka berdiam. Tidak ada korban jiwa dalam gempa tersebut.

Dinding penahan ke tiang besi utama penyangga atap Gedung Olahraga (GOR) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon juga dilaporkan ambruk akibat gempa tersebut.

Data BMGK gempa bumi tektonik yang mengguncang Kota dan Pulau Ambon pada Sabtu pagi dengan kekuatan bervariasi, dirasakan cukup kuat karena tiga gempa diantaranya berlokasi di darat dengan kedalaman hanya 10 kilometer.

Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika hingga Jumat malam mendeteksi 150 gempa susulan di Laut Maluku setelah gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang wilayah Maluku Utara pada Kamis malam.

Menurut siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, Sabtu, delapan dari 150 gempa susulan tersebut getarannya sangat dirasakan warga.

Dari 150 gempa susulan yang terjadi di Laut Maluku, ada 68 gempa bumi dengan magnitudo 4, sebanyak 69 gempa bumi dengan magnitudo 4 sampai 5, dan 14 gempa bermagnitudo di atas 5.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa di Maluku Utara menyebabkan 36 bangunan rusak ringan. Gempa juga menyebabkan kerusakan tiga bangunan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

BNPB juga mencatat tiga orang di Maluku mengalami luka ringan karena tertimpa batu bata dari dinding rumah yang rusak akibat guncangan gempa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini