MATA INDONESIA, JAKARTA-Produksi industri kelapa secara signifikan dari segi produktivitas maupun keberlanjutan terus didorong pemerintah lewat teknologi inovatif berupa smart farming.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan teknologi inovatif untuk pengembangan kelapa berkelanjutan adalah hilirisasi produk kelapa seperti minyak kelapa, minyak kelapa murni, dan fitonutrien yang memiliki nilai tambah produk yang tinggi.
Sektor pertanian kata dia memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan pada tahun 2020 menyumbang PDB sebesar 13,70 persen, terbesar kedua setelah sektor manufaktur.
Sektor pertanian masih tetap tumbuh positif sebesar 0,38 persen (yoy) pada kuartal II-2021.
“Komoditas kelapa termasuk dalam sektor pertanian yang menjadi salah satu komoditas ekspor yang penting pada tanaman perkebunan. Kelapa harus masuk dalam rantai nilai global untuk mendapatkan nilai komoditas yang optimal dalam perdagangan internasional,” katanya.
Penerapan smart farming pada tanaman kelapa berupa pengecekan kesehatan tanah, irigasi mikro, diversifikasi tanaman/agroforestry, palm climbing machine, robotic palm harvestors, neera harvestors, red palm weevil detector, air blast sprayer, surveillance plant condition using image analysis/machine learning, pathogen detection, dan automation in coconut tissue culture.
“Dari segi lingkungan, aspek ramah lingkungan dari buah kelapa merupakan kapasitasnya dalam menyerap karbon sekitar 5,6 ton CO2/ha per tahun dan penerapan agroforestri kelapa,” katanya.
Ia menegaskan, pemerintah Indonesia juga terus mendukung sektor kelapa dan sekretariat ICC yang ada di Indonesia. Terlebih 95 persen kepemilikan kelapa merupakan petani kecil yang keberadaannya perlu diperhatikan.