Genit, Harusnya Memeriksa Perempuan yang Karantina, ‘Petugas Kesehatan’ Ini Malah Kirim Pesan Modus

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Seorang perempuan di Inggris yang tengah menjalani karantina di rumahnya dibuat ketakutan dengan tingkah petugas kesehatan. Pasca kunjungan untuk memeriksa kondisinya, staf tersebut justru mengiriminya teks genit.

Akibat hal itu, Charlotte Roffey – nama perempuan tersebut, merasa khawatir berada di rumahnya sendiri. Sementara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial sedang melakukan penyelidikan terhadap staf tersebut.

“Dia membuat saya khawatir di rumah saya sendiri tentang siapa yang akan mengetuk pintu saya selanjutnya,” kata Charlotte, melansir The Sun, Jumat, 30 Juli 2021.

Charlotte harus menjalani karantina di rumahnya setelah ia pulang dari liburan di Spanyol. Kemudian datanglah petugas kesehatan itu yang seharusnya menanyakan kondisi terbaru Charlotte.

Di luar dugaan, staf tersebut kemudian mengiriminya pesan: “Apakah saya boleh menyimpan nomormu? Tolong abaikan pesan ini jika kamu telah memiliki suami atau apa pun … lol. Maaf aku bertanya,” demikian bunyi pesan petugas kesehatan, seperti dikisahkan Charlotte.

Perempuan berusia 27 tahun yang tinggal di Winchester, Inggris itu kemudian mengirimkan screenshot pesan yang diterimanya kepada sang kekasih, William Machin. Dikatakannya bahwa sang kekasih marah dan ingin menemui petugas tersebut, namun ia berhasil mencegahnya.

“Saya pikir itu mengerikan bahwa dia menggunakan wewenangnya dengan cara yang sama sekali tidak pantas dan itu membuat saya khawatir ada perempuan lain yang mengalami hal serupa,” sambungnya.

“Saya sendirian di rumah dan merasa tidak nyaman karena dia memiliki akses ke semua detail saya. Saya sudah berkomitmen untuk tinggal di rumah untuk sementara waktu, sebab jika saya tidak melakukannya saya akan didenda hingga 10 ribu poundsterling,” tuturnya.

Charlotte berlibur ke Andratx, Majorca, selama tiga malam (19/7) dengan teman-teman perempuannya. Sebelum ia mendarat di Heathrow, ia mengisi formulir yang umumnya di sediakan di setiap bandara.

Dia kemudian memberikan nama, usia, nomor telepon seluler, dan alamat rumahnya agar petugas mengunjunginya secara berkala untuk memeriksanya menyelesaikan masa isolasi sepuluh hari wajibnya. Setalah dua hari dari masa karantinanya, seseorang mengetuk pintu rumahnya.

“Dia datang ke rumah saya dan kami berbicara sebentar. Dia cukup ramah, tetapi dia tidak memakai seragam atau tanda pengenal. Rasanya tidak profesional sama sekali, mengingat saya khawatir ada yang datang mengunjungi rumah saya,” katanya.

Diungkapkannya bahwa pria yang sama juga mengirimkan pertemanan di jejaring sosial, Facebook. “Saya yakin ini bukan pertama kalinya, tetapi ini benar-benar tidak dapat diterima dan tidak profesional. Ini juga merusak sistem yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Mengatakan: “Kami menanggapi keluhan tentang pelacak kontak NHS Test dan Trace dengan sangat serius dan mereka semua akan diselidiki dan tindakan yang tepat diambil,” kata juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial.

“Pemerintah mengharapkan semua operator kami untuk berperilaku secara profesional setiap saat dan jika orang tidak senang dengan layanan ini — baik pemeriksaan telepon atau kunjungan langsung — maka Anda dapat mengajukan keluhan ke NHS Test and Trace online atau telepon 119,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini