MINEWS.ID, JAKARTA – Gempa bumi bermagnitudo 5,7 mengguncang selatan Jawa hingga Bali membuat warga berhamburan keluar dari rumah dan bangunan, Minggu 9 Juni 2019.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, gempa itu berpusat di Samudera Hindia atau berjarak 107 kilometer selatan Kota Cilacap. Kedalaman pusat gempa berada pada 64 kilometer di bawah tanah.
Gempa itu membuat warga Sentolo, Kulonprogo, Yogyakarta merasakan guncangan yang cukup kuat sekitar pukul 16.47 WIB.
Seluruh warga langsung berhamburan ke luar rumah atau bangunan. Guncangan itu dirasakan hingga selama tujuh detik.
Seorang warga Kecamatan Sentolo, seperti dilansir antara, Sumadi mengaku trauma dengan gempa yang menguncang selatan Jawa pada 2006.
Maka saat dia merasakan kursi yang didudukinya bergoyang tanpa penyebab yang jelas, langsung saja dia loncat ke luar rumah. Pada 2006 rumah Sumadi retak-retak akibat dihantam gempa.
Selain itu gempa juga terjadi di Bali dengan kekuatan magnitudo 5,2 pada pukul 16.47 WIB berlokasi di 11.75 Lintang Selatan dan 115.66 Bujur Timur pada jarak 331 km tenggara Nusa Dua Bali pada kedalaman 10 km.
Menurut BMKG gempa selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara itu tampaknya diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
Guncangannya bisa dirasakan hingga Bandung, Pangandaran, Cilacap, Ciamis, Kebumen dalam skala intensitas III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami