MATA INDONESIA, PADANG – Gempa dengan magnitudo 5,3 yang mengguncang Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) hanya membuat warga panik tetapi tidak menimbulkan kerusakan berarti.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan gempa berpusat pada kedalaman 46 kilometer tersebut tidak berpotensi tsunami.
Analisis BMKG, gempa yang terjadi pada pukul 11.41 WIB tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi. Gempa itu memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak gempa itu, guncangannya dirasakan di Painan, Tuapejat pada skala III-IV MMI, yaitu bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Getaran itu terjadi pada skala II-III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu di Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, Solok Selatan
Serta pada skala II MMI di Pasaman, Pasaman Barat, Sijunjung dimana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Namun, sejumlah pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat berlarian ke luar gedung akibat gempa berkekuatan cukup besar terjadi di daerah itu pada pukul 11.41 WIB.
Gempa terasa cukup kencang dirasakan di kawasan Jalan Pramuka Kota Padang yang terasa dua kali terjadi di daerah itu.
Getaran kuat tersebut membuat sejumlah pegawai KPU Sumbar ke luar dari ruangan untuk menyelamatkan diri. Setelah berada di luar dan menenangkan diri mereka mencoba menghubungi keluarga melalui telepon genggam.
Getaran gempa terasa cukup kuat dan mengganggu aktivitas masyarakat di daerah itu pada Rabu siang.