MINEWS, JAKARTA-Menurunnya kredibilitas partai berlambang ka’bah saat ini, membuat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil mukhtamar Jakarta, Humphrey Djemat untuk bersatu kembali dengan PPP hasil Muktamar Pondok Gede. Dia pun yakin bisa islah.
Hal itu disampaikannya saat menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas). Acara dilangsungkan di Hotel Redtop Pacenongan, Jakarta Pusat, Sabtu 30 November 2019.
Dia menuturkan, niatan bersatu kembali sudah dibicarakan dengan Suharso Monoarfa, Plt Ketum PPP hasil Muktamar Pondok Gede, yang difasilitasi oleh dua senior partai Lukman Hakim dan Endin Soefihara.
“Saya bilang saya sudah lama menantikan pertemuan dengan Suharso. Saya akan menyambut baik pertemuan itu. Cuma saya minta pertemuan dilakukan penuh kekeluargaan dan di tempat netral,” cerita Humphrey.
Usai bertemu, keduanya siap bekerja sama membangun PPP kembali, terlebih melihat hasil Pilpres 2019.
Dia pun mengaku terus berkomunikasi dengan Suharso. Sampai akhirnya, terjadi pertemuan 16 November 2019 di kediaman senior PPP Hamzah Haz. Di sanalah keduanya bersepakat Islah.
Karenanya, kata Humphrey, Mukernas kali ini dianggapnya sangat strategis. Karena penyatuan partai berlambang Kabah itu sudah mutlak.
“Kembali kepada khittahnya untuk menjadi dasar PPP menyatu dan menjadi besar,” katanya.
Demi kelancaran, dia meminta semua pihak untuk tak menanggapi apapun pernyataan negatif dari oknum.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu, meminta agar kadernya untuk menghiraukan pernyataan-pernyataan yang bernada negatif terkait upaya islah ini. Karena akan selalu ada pihak-pihak yang tidak suka terhadap rencana ini.
Humphrey menegaskan, Muktamar bersama akan digelar setelah PPP Suharso mengadakan Mukernas 14 Desember 2019 mendatang. Meskipun, penyatuan tak memakan waktu sebentar, diharapkan ini bisa selesai sebelum Pilkada 2020.
“Sebelum April Insyaallah kita harapkan sudah ada Muktamar bersama yang mempersatukan PPP, sehingga kita sudah siap menghadapi pilkada nanti bulan September 2020,” katanya.