Gelar Latihan di Laut Cina Selatan, Bentuk Ancaman Cina Terhadap AS?

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Cina akan melakukan latihan militer di Laut Cina Selatan pada pekan ini. Langkah ini diyakini sebagai bentuk amarah Beijing karena masuknya grup kapal induk milik Amerika Serikat ke perairan yang disengketakan.

Kabar ini diungkapkan oleh Administrasi Keselamatan Maritim Cina. Akan tetapi, pihak Cina tidak secara detail mengatakan kapan latihan tersebut dilakukan.

Grup kapal induk AS yang dipimpin USS Theodore Roosevelt memasuki Laut Cina Selatan pada Sabtu (23/1), untuk mempromosikan kebebasan laut, ungkap militer AS, beberapa hari setelah Joe Biden memulai masa jabatannya sebagai Presiden AS.

Laut Cina Selatan –perairan yang diperebutkan, menjadi masalah lain dalam hubungan bilateral antara Beijing dan Washington yang kian memburuk. Militer AS terus meningkatkan aktivitasnya di sana dalam beberapa tahun belakangan.

Hal ini menyusul ulah Negeri Tirai Bambu yang menegaskan klaim teritorialnya di wilayah yang berkonflik dengan negara-negara tetangga, termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Taiwan.

Melansir Reuters, Selasa, 26 Januari 2021, Cina mengeluhkan sikap Paman Sam yang kerap mengirimkan pesawat dan kapal laut ke wilayah perairan di Laut Cina Selatan yang dilalui triliunan USD dalam arus perdagangan setiap tahun.

Cina menambahkan, masuknya grup kapal induk AS di perairan Laut Cina Selatan membuat wilayah yang disengketakan itu semakin tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini