Gegara Covid-19, Mantan Pemain Inter Milan Ini Diamputasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – Mantan pemain Inter Milan, Mauro Bellugi harus rela kedua kakinya diamputasi akibat komplikasi Covid-19. Bellugi tetap tabah menerima kenyataan tersebut.

Selama kariernya, Bellugi juga pernah memperkuat klub lain, yakni Bologna, Napoli, dan Pistoiese sebelum akhirnya pensiun di 1981.

Dia memenangkan Scudetto bersama Inter musim 1970/71, Piala Italia dengan Bologna musim 1973/74, serta menjadi runner-up Piala Champions di 1972.

Bellugi dirawat di rumah sakit sejak 4 November karena komplikasi Covid-19 dan harus menjalani operasi darurat dengan mengamputasi kedua kakinya.

Meski demikian, Bellugi tak kehilangan sifat humorisnya walaupun harus menerima kenyataan kedua kakinya diamputasi.

“Mereka mengambil kedua kaki yang saya gunakan ketika mencetak gol melawan Borussia Monchengladbach,” ujar Bellugi, dikutip dari Football Italia, Rabu 23 Desember 2020.

“Setidaknya mereka memberikan saya beberapa pisau agar saya bisa sama cepatnya dengan Oscar Pistorius,” candanya.

Pistorius adalah mantan sprinter Afrika Selatan yang kedua kakinya juga harus diamputasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini