MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengapreasi langkah PT. Perusahaan Gas Negara (PGN). Melalui pembangunan jaringan gas (jargas) diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi penggunaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 kg bersubsidi.
“Saya sangat mengapresiasi langkah PGN dan saya harapkan bisa terlaksana jumlah sambungan rumah (SR) yang direncanakan. Melalui pembangungan jargas ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi penggunaan LPG 3 kg bersubsidi yang terus meningkat sepanjang tahun,” kata Mamit Setiawan kepada Mata Indonesia News dalam pesan singkat.
“Selain itu, dampak dari jargas juga bisa membantu masyarakat karena biayanya masih lebih murah jika dibandingkan dengan LPG. Memang bukan hal yang mudah dalam menyelesaikan target tersebut, tetapi sebagai BUMN yang diberikan penugasan, saya kira PGN akan berupaya semaksimal mungkin,” lanjutnya.
Mamit menuturkan, dibandingkan dengan LPG, penggunaan gas alam masih lebih murah. Selain itu penggunaan gas alam lebih murah dibandingkan dengan LPG.
“Penggunaan gas alam lebih ekonomis dibandingkan dengan LPG, juga lebih aman. Selain itu, dengan menggunakan gas alam kita tidak perlu khawatir akan kehabisan karena pasokan gas alam 24 jam langsung,” ucap pakar minyak dan gas tersebut.
PGN menargetkan akan mengembangkan 270 ribu sambungan gas rumah tangga di tujuh wilayah tahun 2021. Wilayah tersebut di antaranya, Jakarta, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Karawang, dan Cilegon.
Direktur Komersian PGN, Faris Aziz mengatakan, pihaknya akan membangun sebanyak 270 ribu SR dengan skema kerjasama dan investasi mandiri di tujuh wilayah tersebut. Faris menambahkan, PGN berupaya untuk tetap relevan dengan menawarkan one stop service utility solution, yaitu pake berlangganan gas dengan tariff tetap setiap bulan.
Modernisasi layanan gas bumi yang akan dikembangkan mengusung teknologi seperti standar hidup modern. Hal ini terlihat di negara-negara semisal, Jepang, Korea Selatan, Singapura, serta negara-negara di Eropa.
Senada dengan Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, Marlisa yang tinggal di kawasan Basura juga menyambut baik program pemerintah terkait jaringan gas sambungan rumah ini.
“Saya sih senang ya dengan adanya program pemerintah ini. Sebab saya ngga perlu khawatir atau pusing ganti gas kalau pas masak habis. Selain itu penggunaan gas alam juga lebih aman, lebih murah, dan tidak berbahaya,” kata Marlisa.