MATA INDONESIA, JAKARTA-13 kecamatan di Kabupaten Garut terendam banjir akibat hujan deras mengguyur sejak Jumat 15 Juli 2022. Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan situasi darurat banjir.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan pihaknya dibantu TNI-Polri melakukan penanganan banjir di lapangan. Dia sudah menerima banyak laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan para camat.
“Dari laporan yang masuk, untuk wilayah yang terendam banjir tadi malam ada delapan kecamatan, yaitu Cikajang, Bayongbong, Cilawu, Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Karangpawitan, dan Cibatu. Kami nyatakan saat ini Garut dalam keadaan darurat banjir,” kata Rudy, Sabtu 16 Juli 2022.
Dia juga memerintahkan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) untuk menyalurkan beras cadangan pemerintah kepada masyarakat untuk kondisi darurat.
“Untuk air bersih juga saya sudah meminta direktur PDAM untuk segera memulihkan saluran air yang keruh akibat banjir,” katanya.
Rudy melaporkan tidak ada korban meninggal dunia akibat banjir tersebut. Walau begitu, menurutnya, semua pihak harus tetap waspada karena saat ini hujan masih turun.
Warga Garut diminta agar tidak panik dengan bencana banjir. Pemkab Garut masih memiliki anggaran yang cukup untuk penanganan banjir melalui belanja tidak terduga.
“Semua bisa dilakukan gotong royong, jangan panik. Kepada kepala desa, kepala kelurahan di bawah koordinasi pak camat melakukan langkah konkret di lapangan. Segera laporkan untuk mengatasi kesulitan masyarakat kita,” katanya.
Berdasarkan data yang yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Garut, dampak kerusakan akibat hujan deras di Kabupaten Garut terjadi di 13 kecamatan.
Kecamatan itu adalah Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Garut Kota, CIkajang, Bayongbong, Karangpawitan, Banyuresmi, Cilawu, Banjarwangi, Cibatu, Talegong, Samarang, dan Pasirwangi.