Ganja Belum Bisa Jadi Obat Utama Sekarang, Tetapi Jadi Alternatif Terapi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA Ganja belum bisa disebut sebagai obat utama jika masih berbentuk tanaman.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengatakan, ganja memang mengandung senyawa yang bisa memberi efek antikejang.

“Jika sudah berbentuk obat, memenuhi standarisasi, dan dosisnya sudah ditentukan, hal itu baru boleh dilegalkan. Itupun harus berdasarkan kententuan dan resgitrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ujar Zullies dalam sebuah wawancara, Sabtu 2 Juli 2022.

Dia menegaskan ganja medis bukanlah obat satu-satunya yang mampu mengatasi kejang pada tubuh seseorang.

Makanya, selama ini ganja medis hanya boleh digunakan sebagai alternatif, jika obat lain tidak membawa dampak positif bagi pasien.

Menurut Zullies, di Amerika Serikat persetujuan untuk menggunakan obat berbahan ganja itu juga ada catatannya.

Pemberiannya kepada mereka yang sudah tidak merespon dengan baik terhadap obat lain yang tidak mengefek ke tubuh.

Dengan begitu, ditegaskannya, penggunaan ganja medis tetap harus dengan resep dokter, tidak boleh bebas sebagaimana obat herbal pada umumnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini